ss

Myspace Layouts & CommentsMyspace Layouts @ JellyMuffin.com

YANG _TERDALAM

Get More Songs & Codes at www.stafaband.info

Kamis, 25 Juni 2009

menyesal

Masih adakah........

Aku bersedih meski akhir tak pernah menertawakan awal

Aku menangis meski akhir tak pernah menyesali awal

Aku ingin memperbaikinya meski semua sudah terlambat

Masih adakah waktu ntukku Tuhan

Untuk sejenak bersujud padamu,,,,

Memohon berjuta-juta pengampunanmu

Masih adakah kesempatan Bu,,, untuk menjadi gadis manis dan feminim

Agar Ibu tersenyum bahagia melihatku

Masih adakah kesempatan Pak Guru,, aku takkan mencontek lagi ,absen dari tugas-tugas yang kau berikan, bolos kekantin, ataupun terlambat

Masih adakah kesempatann Nek untuk memijatmu, menimba air untuk Nenek berwudhu, mendengarkan cerita Nipon & PKI persimu

Masih adakah kesempatan Pus untuk tidak terlambat memberimu makan, mengusirmu, dan selalu menjahilimu

Masih adakah kesempatan sobat untuk menerima setiap keegoisanku, kemarahanku, kecerobohanku, dan berjuta kekuranganku

Masih adakah kesempatan itu,,,,,,,,

Ini ngebuktiin kalo gak da orang yang sempurna didunia ini “ no body perfect ” , dan aku juga gak jauh beda, malah terlalu over dengan kekurangan kali. Jadilah selalu, dan selalu aku melakukan berjuata-juta kesalahan dan kecerobohan. Meski udah setua ini dan udah niat untuk berubah dan berubah. Tapi percuma karena sekuat apapun kita berusaha gak akan mampu mengubah banyak hal, karena sifat itu akan kembali lagi...lagi...dan lagi.... Itulah sifat manusia yang sangat manusiawi. Ya kan.... So besukurah karena kamu bukan malaikat, bukan hewan, bukan gondoruwo ataupun sejenisnya. Kita adalah mahluk unik gabungan dari elemen setan dan malaikat, terkadang kita berbuat baik dan terkadang juga berbuat jahat. Tidak seperti marisol atau puja yang selalu berbuat baik dan tersiksa dengan kebaikannya atau seperti tuan takur atau ibu tiri persi sinetron yang selalu berbuat jahat dan berbahagia diatas penderitaan orang lain.

Masa kecilku cukup bewarna,,,dan menarik juga. Aku terlahir jadi anak bungsu, nakal sudah pasti, jahil... Ya, manja...pasti, cengeng ...ya juga. Tapi nakalku, bandelku masih dibatas wajar sih. Masih ingat waktu main ma sepupuku,, aku sering dibuat nangis cos aku orangnya egois banget, ma siapapun aku gak bakal ngalah, mau anak cowok kek, anak setan kek, semua harus sesuai dengan keinginanku. Jadi deh sepupuku naik darah, dan saking sebalnya gak segan-segan deh buat aku nangis. Tapi kalo ada orang lain yang buat aku nangis ga segan-segan deh sepupuku ngehajar atau nendang anak orang ampe melayang. Satu sifat manusia yang aku temukan disini, menyayangi bukan berarti tidak mau melukai, karena melukai orang yang disayangi untuknya adalah halal beda halnya kalau orang lain atau orang yang punya niat jahat yang melukai. (he...he... Dasar manusia aneh).

Pulang sekolah waktu sd bukannya mendapat pelayanan makanan siap saji, he...malah dapat omelan. Ternyata sebelum nyampe dirumah guruku da keburu datang kerumahku, buat laporan ma ibu dan bapakku. “ aku ngadang temenku dijalan, gak ngebolehin lewat jalan raya, he..he.. Aku jadi pernah ngerasain jadi tuan takur menguasai jalan. Jadi deh aku dihukum gak boleh makan, bukannya minta maaf aku malah marah dan ngambek,,, bodo... Peduli amat, kenapa orangtuaku gak nanyain kenapa aku nekat jadi tuan takur. Ha... Hanya cerita persi guruku yang berlaku dan mampu mereka cerna dan pahami. Cerita persiku, berlalu dan hanya mampu kukulum kembali. Padahal alasanku da jelas loh, orang yang aku hadang tu ngejahatin temenku, so aku cuma mau menyadarkannya, masih berpikiran aku tuan takur bukan xena warior the princes. Ya...ya...aku kan masih kecil belum ngerti cara berkomunikasi yang baik, ataupun jadi ustadz dengan berjuta-juta nasehatnya, yang berjaya hanya amarah dan nekat...

Gak cuma itu, kisah SD-ku begitu indah, indah dengan hukuman gak boleh makan, sekolah dari pagi ampe siang kubuat jadi pagi ampe sore, sekolah adalah surgaku, tempat belajar, bermain, wisata kuliner. Aku suka pelajaran matematika, berhitung, angka-angka, dan angka-angka. Tapi aku paling benci pelajaran bahasa indonesia. Aku selalu lebih menyukai angka dari pada huruf, aku lebih menyukai menghitung dari pada menghafal. Dan bahasa indonesia telah mempermalukanku. Lagi-lagi sebelum pulang kerumah ternyata guruku telah mendahuluiku (pinjam pintu doraemon pa ya). Ha...ha... Jadi deh aku bahan tertawaan ibu bapakku, kakak-kakakku “ha..ha.. Yah nulis kalimat air mani, emang ngerti air mani tu kayak apa, ha...ha...” Air mani, apaan tuh, and than ternyata kalimat yang mau aku tulis “ air mandi malah berubah menjadi air mani”, ternyata aku punya kelainan, bukan disleksia, tapi apa ya...(aku gak tau jelas istilahnya, tapi sepintas pernah dengar ada istilah seperti itu didunia psikolog,, cari sendiri ya...). Dan ternyata aku lebih parah dari orang sunda, jika mereka tidak bisa menyebut hurup “f” aku lebih dari itu, aku bukan cuma tak bisa menyebutkan tapi aku tidak bisa membedakan yang mana f,p, atau v, gak bisa bedain z dan j dan susah nempatin dimana pelafalan r atau l, mungkin masih banyak lagi, tapi cuma ini yang aku sadari, pura-pura gak tau ajalah . Dan aku juga bukan golongan buta warna, mataku sehat. Tapi aku sulit ngebedain warna, yang mana yang pink atau ungu, jingga atau pink, he...jadi deh aku salah beliin jenis facial foam kulit normal untuk teman kosku yang nitip, tapi sekali lagi aku bukan tipe orang yang suka menyalahkan diriku sendiri, siapa suruh nitip.....

Di SD juga aku pernah ngerasa ditindas teman sekelas, tapi wajar sih aku tu anaknya pendek kecil lagi, jadi pantas banget jadi bahan sansak. Tapi itu gak berlangsung lama, sekali lagi pahlawan penyelamatku sekalian penjahat dalam hidupku datang menolongku. “ hei...gak da yang boleh buat sepupuku menangis ( kecuali aku...)” . Dan kembali lagi aku melihat manusia melayang, tendangan yang hebat,,,goooooolllll ... Setelah itu jadilah aku penguasa kelas. Tapi kalau sepupuku sakit, izin, atau alpha, kembali lagi deh...aku menjadi bagian spesies yang tertindas. Di SD aku tak pernah kelaparan cos aku selalu kebagian jatah hasil rampokan sepupuku. Sampe akhirnya naik kelas 6 SD, sepupuku gak aku temukan di-SD ku lagi . Seragam merah putih dah jadi kisah lama, tiap pagi aku melihatnya dengan seragam putih birunya, hah... Kelam lagi deh masa-masa SD-ku. Tapi teman kelasku bertambah satu, ex-nya kelas 6 yang gak lulus (atau teman sekelasnya kakak sepupuku yang gak diluluskan) ha... Sepertinya dewi fortuna gak jauh-jauh dariku, awalnya aku deket ma dia, dia preman sekolah juga, menguasai satu SD, masih tetap gak da yang gangguin aku, tapi itu gak berlangsung lama, anaknya ini super begok, gak ketulungan begoknya, jadi deh guruku selalu menyuruh aku untuk menghukumnya. Dan akhiirnya terciptalah sebuah dendam kusumat. Jadilah aku sansak barunya. Oh my god.... Tapi entahlah,,, kalo aku dijahatin temen cewekku aku bisa diam aja, tapi kalau temen cowok gak tau kenapa sifat egois, gak mau ngalah, dan sok pahlawanku datang lagi. Da cowok yang ngomong seenaknya, sapu kubuat melayang, da anak cowok yang menjahili temen cewekku rabut mereka kubuat rontok, da anak cowok yang menghina bapakku, bangku kubuat melayang. Astagfirullah betapa brutalnya aku dulu...( kalo sekarang...????). Tobat...tobat...

SMP adalah masa-masa polosnya aku, alim, super rajin, dan masih sedikit sok pahlawan sih (tetap sifat ini gak hilang-hilang). Smp aku jadi super rajin, cos aku sekolah di mtsn model ( bareng lagi ma sepupuku, tapi kali ini aku gak begitu dekat, aku lebih menyukai urusan akademik dan dia lebih menyukai urusan bolanya, mulai dari main bola ampe taruhan bola), belajar...dan belajar..aku bahkan menyukai semua mata pelajaran. Matematika aku tetap menyukainya, bahasa inggris pelajaran baru yang membuat aku penasaran dan begitu tertarik, pelajaran-pelajaran agama yang begitu menakjubkan rasanya ketika aku sedikit-sedikit menghafal ayat-ayat allah (tapi bahasa indonesia, sepertinya gakkan berubah...). Ha... Aku benar-benar menjadi manusia lurus dan sangat berguna. Tapi aku memang selalu terjangkit suatu penyakit kelainan. He... Kelas satu aku menyukai guru bahasa inggrisku (jadi deh nilai bahasa inggrisku menjadi nilai tertinggi dikelas), kelas dua guru bahasa inggrisku keaustralia ngelanjutin s2, tapi aku gak patah hati waktu itu, mati satu tumbuh seribu,,, cos aku berpindah hati keguru matematikaku, jadi deh aku menjadi penguasa matematika dikelas, dan tersebar keseantreo kelas dua. Aku dapat hadiah dari guru matematikaku karena cuma aku yang mampu memecahkan soalnya, kelas ii3 yang selalu meminjam buku latihan dan pr matematikaku. Cinta..cinta.. Sekecil itu aku sudah bisa mengelolamu menjadi satu sisi yang begitu positif (tapi sekarang malah buat aku jadi berantakan dan berantakan...).

SMP pertamannya aku pacaran, eits... Jangan bayangin yang aneh-aneh, atau adegan yang gak lulus sensor, jauh banget bok... Ingat masa smpku adalah masa terpolosku, dan satu lagi kelainan yang ditemukan guruku “ aku gak normal, karena aku terlalu polos dan merasa begitu aneh dengan mahluk yang namanya cowok, he..he.. Kebanyakan nonton film kartun kali ya??? Tapi akhirnya teori guruku bisa kuruntuhkan juga, ha.. Kelas tiga aku menemukan cinta pertamaku. Tapi bukan cinta ala romy n juli, taw marisol ma fernando, aku masih kecil kali, masih terlalu kecil. Itu hanya sebatas cinta monyet ( tapi kalau aku pikir-pikir sekarang, kenapa ya cinta itu malah yang aku rasain begitu real, dan begitu tulus).

Sebatas cinta monyet, akupun iseng menerima cintanya cos aku tahu temen cewekku yang paling deket dengankku juga menyukainya ( he,,, inilah sisi jahat kaum hawa, persaingan..). Lucu pacaran ala smp, ujian kamu selalu ngebantu aku, apalagi kalau dah ujian geografi ma sejarah, kamu tahukan aku paling lemah di mata pelajaran itu, tapi kalau ujian matematika kamu gak pernah minta tolong ma aku, dan aku cuek bebek meski aku tahu kamu lemah dihitung-hitungan. Kamu yang ngerjain tugas-tugas kesenianku, dan aku yang menjadi penonton setiamu dipertandingan sepak takrow. Tapi sekecil itu kamu udah ngartiin cinta begitu dalam, ampe ngebuat aku takut, kamu pernah ngedorong bangku aku gara-gara cemburu, kamu yang mau ngelakuin apa ja (ha... Andai waktu mempertemukan kita lagi), kamu yang melarang aku bolos waktu liat pertandingan caturmu, kamu selalu peduli dengan prestasiku, kamu akan bahagia ketika aku menjadi juara kelas dan kamu yang menyabarkanku ketikka nilai-nilaiku merosot. Sedang aku, aku yang pergi dan memutuskan hubungan. Tapi aku sadar aku masih terlalu kecil dan terlalu polos untuk itu, aku lebih menyuakai bersama temen-temenku, ketimbang berdua denganmu, tapi itu semua adalah kenangan indah kita, kenangan indah cinta pertama.

Jadi deh masa SMP menjadi masa yang tak pernah ternoda oleh kenakalan ataupun kebandelanku, terbukti masa smp adalah masa-masa polosnya aku, alimnya aku ,dan super rajin. Hidup..... Masa SMP ku. Oh ya,,, sewaktu sd ma smp aku melihara kucing, jangan bayangin aku menjadi penyayang+pemelihara binatang teladan. Sayang sih sama kucing, tidur bareng ya, makan bareng ya (meski kucingku dapat sisa), main bareng ya, dan yang paling menjijikkan adalah.... Aku pernah tidur bareng kucingku waktu dia hamil tua, bangun-bangun ternyata kucingku da ngelahirin dan air ketubannya merembet kewajahku, jadi deh mukaku belepotan dan basah semua, menjijikkan ya,,, tapi heran aku gak marah loh, namanya juga sayang. Dan sesayang-sayangnya aku ma kucing aku gak pernah bisa nahan buat ngejahilin my cat, ada aja ulahku, yang bikin kakakku yang nomor dua ( k2) mengurut dadanya. Tapi beda halnya dengan kakakku yang nomor satu (k1) , kalo k1 ni anaknya super rajin dan super bersih jadi anti banget ma kucing. Tapi k2... Like me, pro kucing, tapi bedanya dia gak suka ngejahilin my cat....

Masa sma... Cawu satu aku masih polos, aku kembali ngeruntuhin teori-teori temenku, ibuku dan kakak sulungku yang melarangku sekolah ditempat ini, cos mang anak-anak sekolah ini tergolong bandel, nakal, dan kurang ajar. Tapi itu cuma berlangsung ampe cawu satu, cawu dua aku mulai mengenal yang namanya nyontek, bahkan aku lebih ahli mencontek jika dibandingin temen sebangkuku yang telah kujadikan “guru mencotek itu indah”. Kelas satu aku masih menjadi juara kelas, tapi kelas dua aku makin cuek dan masa bodoh, prestasi bukan lagi hal yang paling penting, yang penting hapy, enjoy, dan ketawa terus dikelas, ampe aku ngerasa begitu awet mudanya cos always senam tawa. Aku masih ingat reaksi guru ppkn yang sekaligus guru sosiologiku yang terkaget-kaget melihat aku mencontek, jadi deh nilai ppkn dan sosiologiku yang semulanya 9 dibalik menjadi nilai 6, nilai turun, otomatis rangking juga merosot. Hah,,, padahal bukan aku saja yang mencontek tapi satu kelas, bahkan satu sekolahan ini. Ah... Anggap ja lagi sial-sialnya

Sma zaman ngegank, kita ngegang berlima da ovan satu-satunya personil cowok, orangnya baik, loyal, dan sedikit bijaksana pantas dijadiin panutan.. Dia megang bahasa indonesia. Da yeyen, orangnya kocak, cantik, dan populer, dia megang matematika. Da reni anaknya hampir-hampir mirip ovan, dewasa, loyal, pantes dijadiin panutan, dia megang ekonomi ma akuntansi, terus ada serly, satu-satunya anak yang gak aku rasain cocok ma diri aku tapi tetap ja jadi temen aku, dia anaknya iri-an, egois, dan suka sekali ngejelekin orang lain, mungkin karena faktor dianya anak tiri kali ya, tapi kalau ada musuh luar yang menyerang, dialah orang yang paling dulu ngehajar orang-orang tu dengan mulut harimaunya, pahlawan dan preman, he...akhirnya ada yang melebihiku, so aku gak perlu lagi sok-sokan jadi pahlawan, serli megang pa ya,,, gak ada, dia cuma hoby menyalin saja. The last ada aku, aku orangnya gimana ya,,, susah nilai diri sendiri, yang pasti aku megang matematika bareng yeyen ma megang kimia . Kerenkan da sma kita da belajar buat fokus ma salah satu mata pelajaran yang kita sukai, mata pelajaran yang gak kita sukai masa bodohlah, kalo ada pr matematika aku ma yeyen gantian bawa buku anak-anak gengku buat ngerjain pr dan tugas mereka, kalau ada pr akuntansi dan ekonomi ada reni yang bakal ngerjain tugas-tugas dan pr kita, bahasa indonesia giliran ovan. Dan kalau ujian gak perlu susah-susah yang penting tempat duduk kami selalu barengan, jadi deh kami satu geng selalu dapat 10 besar dikelas, kecuali serly. Sssstttttttt.......

Tapi urusan guru ppkn ma sosiologiku, itu lain halnya, terus terang ampe sekarang aku masih menyesal kok, kenapa aku mesti kenal yang namanya mencontek. Tapi sekali lagi aku bukanlah orang yang suka menyalakan diri ku sendiri, yang ada aku malah menyalahkan guruku sendiri, coba mereka ngebuat pelajaran itu semenarik dan semenantang mungkin, pasti aku penasaran dan ada rasa ingin tahu disini. Tapi sudahlah aku mengalah saja, aku akui aku memang menyesal, ternyata geografi gak sesederhana dan semenyebalkan itu, ternyata geografi juga begitu menakjubkan, sejarah memang masa lalu tapi bukankah kita ada karena ada masa lalu, ah... Akhirnya aku memang harus menyadari bahwa semua ilmu itu ada karena ada mamfaatnya masing-masing.

Sma kelas tiga gak seenak kelas satu ma kelas dua, da penjurusan. Aku, serly ma yeyen di ipa sedang ovan ma reni d ips. Gak da lagi kayaknya gank yang sekompak mereka. Kelas ipa bisa dibayangin, anaknya super serius, belajar dan belajar.. Tapi meski dikelas ipa tetap ja ada pelajaran yang gak aku suka. Aku pernah loh satu minggu full ga masuk sekolah, eits... Jangan bayangin macam-macam, mungkin orang yang liat aku sepintas bilang aku bandel dan gak tau aturan, padahal betapa berbaktinya aku (he... Ngeles lagi...). Yup,,, aku gak sekolah karena kasian ja liat orang tuaku yang pasti dah tua kerja sendiri, untung ja aku adalah anak cewek yang strong, so meski ortuku gak punya anak cowok ya setidaknya aku bisa diandalin lah. Yah... Begitulah pilihan jadi anak petani, capeknya minta ampun tapi untungnya??? Makanya ortu nyekolahin aku tinggi-tinggi biar aku gak jadi petani kayak mereka. Tapi jangan salah meski jadi petani ortu dimataku hebat banget, meski dihina menyekolahkan anaknya ma tetangga-tetangga yang primitiif, mereka tetap bersikeras untuk masa depan anak-anaknya, rela makan seadanya yang penting anak-anaknya mendapatkan seperti apa yang orang lain dapatkan, dan aku yakin ortuku sebenernya pintar, tapi gak sekolah ja, kalo misalnya mereka sekolah mungkin bapakku sekarang jadi kepala sekolah, ibuku mungkin jadi dokter atau bidan. He... Aku bangga punya orang tua kayak kalian, saat para ortu2 megumpulkan kekayaannya, kalian malah mengikhlaskan harta-harta itu untuk biaya pendidikan ( semoga tuhan membalas kebaikan-kebaikan kalian).

Tapi sebenarnya aku tu bandel gak ya??? Memang aku sering cek-cok ma ibuku, tapi masa sih karena gayaku yang kayak cowok, rambutku yang cepak aku malah dibilang anak durhaka ma bibiku (bibiku nie,, orang yang gagal jadi ortu, so jadi deh dia selalu mencari-cari cara untuk menjatuhkan ibuku, biar di mata nenekku kelihatan sejajar kali), aku memang sering mood2an, kalo lagi gak mood ya aku ga bakal ngerjain apapun meski bapakku yang menyuruhnya, tapi kalo moodku lagi bagus, aku bisa jadi anak yang paling rajin sedunia. He.... Mungkin aku memang menjadi anak yang kurang berbakti dimata mereka, tapi... Agak kecewa sih kalo aku dibilang seperti itu, cos aku merasa menjadi anak yang sangat pengertian, aku tak pernah minta aneh-aneh, malah aku bisa digolongkan menjadi anak yang pelit ma diri aku sendiri, sangat perhitungan, wah... Kalo dah kaya semoga aku berubah deh.

Tapi kalo ma nenekku, aku akui deh aku lumayan durhaka, masalahnya lebih keprinsip sih, aku agak anti ma orang kaya, anti cermuk. Kaya menurut aku gak terlalu penting. Kekayaan tu malah buat masalah, bukan dikelingi anakk-anak manis, malah dikelingi anak-anaknya yang selalu saling menjatuhkan sesama saudaranya demi harta warisan,, harta buat orang jadi kikir, dan harta gak bisa dibawa mati , he.. Dikit muna nih,,, katanya mau pasang kawat gigi, pake apa tuh??? Mau punya motor, pake apa tuh??? He... Ya sih pake duit, tapi aku tetap bercita-cita hidup dalam keluarga yang sederhana, dengan kedamaian, dan cinta kasih. He,,,,,

He.. Balik lagi kecerita sma kelas 3. Bisa dibilang agak badung, apalagi ma guru fisikaku yang super sabar, ada praktikum kita malah asyik main ramal-ramalan, masuk kelas telat malah jadi asisten guru, berdiri didekat papan tulis, belajar biologi malah asyik diperpus baca karyanya putu wijaya ma budi darma (he.. Jadi deh aku tambah dark.... And sok idealis), kelas 3 mang menjemukan, temen deket ada, ngegank iya, tapi tetap gak sekompak dulu. Temen cowok yang deket cuma si arie, sifat-sifatnya ga jauh dari sepupuku, kerek tapi nekat jadi pemakai, jadi deh sakau terus. Guru-guru pada heran dia masuk kelas ipa, gak da tampang, tapi entahlah bandel gitu dia punya cita-cita tinggi “ jadi dokter “. Uniknya meski begoknya gak ketulungan, tapi cuma dia anak satu-satunya yang bisa hidupin lampu kelas yang super rumit dan da moh jadi barang rongsokan, tapi berhubung dia temenku, so aku juga kebagian ilmu “tukang ngidupin lampu”. Jadi deh dikelas tuh cuma kita berdua yang bisa ngidupin lampu, padahal guru fisikaku ja gak bisa loh, how can.??? Harusnya guru fisika ngerti banget ma listrik, wah... Kita bener-bener jenius (he... Gak ding, cuma modal nekat ja kali)

Uas.... Bikin serem, tapi kalau gak da uas mungkin kita gak belajar serius kali, dan yang pasti guru-guru kita selalu berusaha memberikan yang terbaik, tapi matematika tak pernah berubah, selalu menjadi barang terupdate, menantang, dan penyemangat hidupku. Udah gurunya cakep, cara ngajarnya top abis, lucu dan galak juga, jadi deh aku selalu berusaha dan berusaha dimata pelajaran ini, kalo mata pelajaran lain boleh bolos, tapi matematika no way.... Kelas 3 prestasi gak terlalu penting, yang penting tetap bisa survive.....

Dan akhirnya kelulusan, senengnya...anak kelasku (ipa 2) semuanya lulus, malah ipa 1 da tiga anak yang gak lulus, sebenernya amplop kelulusan harus diambil ma wali masing-masing, tapi saking takut ma deg-degannya, aku malah ga ngasih tau ortuku sama sekali, dan malah minta tolong ma orang tua temenku untuk ngambilin. Waktu ditanya kok gak bapak ja yang datang, he... Aku bilang ja bapak ma inak sibuk disawah, tapi bener tuh ortuku mang lagi da kerjaan disawah, dan menurutku itu lebih penting. Bangga rasanya akhirnya aku lulus juga, cos da beberapa anak tetangga yang gak lulus, temen smpku yang dulu juga gak lulus, so alhamdulillah hirobilalamin ya allah, makasih banget, “i love u my god” .

Tapi setahun setelahnya adalah masa-masa yang menyedihkan buat aku. 1 tahun ini aku nganggur, keinginan kuliah kuundur dulu, sulit juga kalau maksain buat kuliah, dapat biaya dari mana. Kakakku dua-duanya kuliah, diswasta lagi, so kebayang deh pengeluaran ortuku, mana tega lah.... Tapi ngangur tu mang menyiksa banget, kayak ga da arah dan tujuan hidup.... Huh amat sangat membosankan..........padahal aku dah terbiasa dengan dunia sekolah, sekolah surga bagiku, sekolah tamanku, sekolah,,,sekolah. Aku ampe tua mau tetap tinggal disekolah. Hidup sekolah..........

Nganggur setahun akhirnya aku kuliah dijogja, tapi ini bukan episode kedewasaanku, cuma mo ngebahas tentang kebandelanku ja, dan aku yakin semua anak pasti punya posisi untuk ....”Bandel”, hanya saja bandelnya dalam batas kewajaran, aku malah lebih menyukai orang seperti gengku kebanyakan, mereka keliatan bandel, tapi mereka gakkan berani ngapa-ngapain, beda ma temen-temenku yangg pendiam (gak semuanya sih), mereka malah berhenti sekolah karena mba, kena skor karena ketauan ciuman di perpus, malah da temen pendiam yang jadi gila ampe masuk rs jiwa. So enjoy ajalah,,,menurut penelitian profesor diah,,, (he....), anak bandel yang koar-koar (like me n my friend) sebenarnya gak punya nyali, cuma buat lucu-lucuan ja kali ya, n hapy fun. Terbukti bro, aku ampe kuliah belum pernah yang namanya kising, apalagi yang lebih-lebih, takut dosa, ngehianatin orang tuaku, dan menghianati tuhanku. Padahal banyak sekali yang aku temuin disini, temenku malah ada yang udah gak perawan, padahal tampangnya alim banget, memang semua gak bisa diliat dari luar. Tapi sekali lagi sobat “hidup kita indah bila kita tahu jalan mana yang benar”.

Tidak ada komentar: